Upacara Gelar Pasukan: Prabowo Beri Kenaikan Pangkat Kehormatan untuk 14 Purnawirawan TNI

Presiden Prabowo Subianto memberikan penghargaan jenderal kehormatan bintang tiga dan dua saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus. (Dok. YouTube/Puspen TNI)
Presiden Prabowo Subianto memberikan penghargaan jenderal kehormatan bintang tiga dan dua saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus. (Dok. YouTube/Puspen TNI)

NASIONAL – Presiden Prabowo Subianto memberikan kenaikan pangkat kehormatan kepada 14 purnawirawan TNI sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengabdian mereka selama menjadi prajurit aktif.

Penganugerahan ini dilakukan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang digelar di Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung Barat, pada Minggu (10/8).

Baca Juga: Profil Muhammad Herindra, Kepala BIN yang Terima Anugerah Jenderal Kehormatan Bintang 4 dari Presiden Prabowo

Secara rinci, lima orang menerima penganugerahan menjadi jenderal kehormatan dan enam purnawirawan menerima kenaikan pangkat kehormatan menjadi bintang tiga.

Selain itu, ada juga penganugerahan pangkat kehormatan bintang dua dan Bintang Sakti.

Jenderal Kehormatan

  • Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Sjafrie Sjamsoeddin
  • Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Herindra
  • Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Agus Sutomo
  • Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) (KKO) Ali Sadikin
  • Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Yunus Yosfiah

Pangkat Kehormatan Bintang Tiga

  • Letjen TNI (Purn) Valentinus Suhartono Suratman, lulusan Akmil 1975
  • Marsekal Madya TNI (Purn) Bambang Eko Suhariyanto, lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karir 1987
  • Letjen TNI (Purn) Chairawan, lulusan Akmil 1980
  • Letjen (Purn) Musa Bangun, lulusan Akmil 1983
  • Letjen (Purn) Glenny Kairupan, lulusan Akmil 1973
  • Letjen (Purn) Tony SB Husodo, lulusan Akmil 1977

Pangkat Kehormatan Bintang Dua dan Bintang Sakti

  • Mayjen (Purn) TNI Taufik Hidayat, lulusan Akmil 1983, mendapat kenaikan pangkat kehormatan menjadi bintang dua
  • Letjen (Purn) Marinir Alfan Baharudin mendapat penghargaan Bintang Sakti
  • Letda (Purn) Darius Bayadi mendapat tanda kehormatan Bintang Sakti

Baca Juga: Panglima TNI Hadiri Gala Premiere ‘BELIEVE’, Film Inspiratif dari Biografi Jenderal Agus Subiyanto

Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga melantik sejumlah pejabat strategis baru dan mengukuhkan satuan pasukan baru di tubuh TNI.

Jenderal TNI Tandyo Budi Revita dilantik sebagai Wakil Panglima TNI. Selain itu, tiga pimpinan pasukan elite TNI juga dilantik, yaitu:

  • Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi
  • Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi
  • Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat Marsekal Madya TNI Deny Muis

Ketiganya menjadi pimpinan pasukan elite pertama yang menyandang titel Panglima dan pangkat bintang tiga untuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) TNI Angkatan Udara.

Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra juga dilantik dan dikukuhkan sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU, sebuah struktur baru di TNI Angkatan Udara.

Baca Juga: TNI Dikerahkan untuk Pembangunan Rumah Sakit di Daerah Rawan dan Produksi Obat Murah

Upacara ini turut mengukuhkan enam Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, dan lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.

Dalam pidatonya di hadapan para prajurit, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan pentingnya untuk tidak melupakan sejarah Indonesia yang pernah dijajah.

“Wawasan kita adalah wawasan pertahanan yang defensif. Ada yang mengatakan, dalam perang, defensif itu tidak bisa menang. Itu bacaan sejarah yang keliru. Kalau kita mempertahankan bangsa kita, kita pertahankan tiap kampung, tiap dukuh, tiap lembah, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi, tiap jengkal tanah, kita pertahankan, seluruh bangsa Indonesia pertahankan, saudara-saudara kita tidak bisa ditaklukkan, dan bagi kita, tidak ada masalah, daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati.” ujar Prabowo.

(*Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *